Para Peneliti Dibuat Kaget, Kawanan Burung Kerja Sama Cabut Alat Pelacak di Badannya

AlasraSekelompok peneliti burung di Australia kaget bukan kepalang ketika menemukan eksperimen mereka tak berjalan seperti yang diharapkan.

Penyebabnya, burung yang dijadikan eksperimen ternyata dapat bekerja sama untuk mencabut alat pelacak yang dipasang peneliti.

Kejadian tak biasa ini dilaporkan dalam sebuah yang dipublikasi jurnal Australian Area Ornithology pada 15 Februari 2022.

Dalam laporannya, para peneliti menyebut bahwa rencana penelitian awal mereka gagal karena sekelompok burung murai Australia (Cracticus tibicen) yang dijadikan eksperimen bekerja sama untuk melepas alat pelacak general practitioner yang dipasang ke tubuh mereka.

Pada mulanya, riset yang dijalankan peneliti bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang gerakan dan dinamika sosial burung murai, seperti seberapa jauh mereka melakukan perjalanan setiap hari dan bagaimana perilaku sosial mereka dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, dan pangkat.

Penelitian ini memiliki tujuan kedua, yaitu untuk menguji perangkat pelacak baru dikembangkan peneliti.

" Sebaliknya, burung-burung mengakali kita," kata Dominique Potvin, anggota peneliti sekaligus ahli burung di University of the Sunshine Coastline di Queensland, Australia, dalam sebuah posting yang diterbitkan untuk The Discussion.

Alat pelacak baru yang dikembangkan peneliti berupa seperti tas punggung dan memiliki bobot sekitar 1 gram.

Perangkat baru ini ditujukan untuk melacak burung berukuran sedang yang tidak mampu membawa pelacak besar, sekaligus sebagai alternatif alat pelacak kecil yang jangkauannya terbatas.

Untuk mengevaluasi perangkat pelacak baru tersebut, tim peneliti melatih sekelompok burung murai lokal untuk sering mengunjungi tempat makan di luar ruangan.

Setidaknya ada 5 burung murai Australia yang dilengkapi dengan perangkat pelacak oleh peneliti.

Tali di perangkat pelacak ini tidak dapat dilepas dengan mudah, karena memerlukan magnet "atau gunting yang sangat bagus", kata Potvin.

Namun, perangkat pelacak itu dapat dilepas oleh burung melalui kerja sama.

Dalam waktu 10 menit setelah memasang pelacak di burung terakhir, seekor burung murai betina dewasa tanpa pelacak terpantau sibuk mencoba melepaskan tali pelacak dari burung yang lebih muda.

Alat pelacak itu word play here akhirnya berhasil dilepas.

Kerja sama burung murai melepas alat pelacak terulang pada jam-jam berikutnya. Pada hari ketiga eksperimen, alat pelacak terakhir di murai jantan yang dominan dapat dilepas.

Para ilmuwan tidak yakin apakah alat pelacak tersebut dilepas oleh satu burung murai yang sama atau justru ada burung murai lain yang ikut membantu.

Terlepas dari hal tersebut, peneliti mengatakan bahwa ini merupakan tanda dari "perilaku penyelamatan."

"Perilaku penyelamatan adalah bentuk spesifik dari perilaku kooperatif yang melibatkan seorang penolong yang bekerja untuk membebaskan individu lain dalam kesusahan, tanpa manfaat langsung yang jelas bagi individu yang menyelamatkan," kata para peneliti dalam laporannya.

"Meskipun perilaku penyelamatan paling sering dijelaskan pada semut (Formicidae), ada kasus yang jarang terjadi dalam literatur penyelamatan pada burung," sambung mereka.

Peneliti menyebut bahwa perilaku ini menunjukkan kerja sama dan pemecahan masalah tingkat sedang.

Meski riset mereka berantakan, para peneliti menemukan bukti potensial bahwa burung murai memiliki kemampuan kognitif.

"Sepengetahuan kami, ini adalah studi pertama yang melaporkan penghapusan pelacak GPS secara spesifik, dan harus dipertimbangkan ketika merencanakan studi pelacakan di masa depan terutama pada spesies yang sangat sosial," pungkas peneliti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Hewan yang Memiliki Jantung Paling Aneh di Dunia, Ada yang Berat Jantungnya 430 Kilo